Aku tak kenal dan bahkan tak tahu siapa dia, tapi yang jelas dia selalu
datang padaku dalam mimpiku ketika aku merintih dalam sakitku. Sudah tiga orang
yang datang padaku dan semuanya mengatakan kalau aku adalah generasi ketujuh
dari kaumnya. Mereka adalah pertama, seorang
wanita tua berbaju putih dan bertikuluk dari wajahnya yang berkeriput aku bisa
melihat kelincahan dan senyumannya. Kedua, seorang kakek yang memakai baju
kebesaran istana dan dipinggangnya terselip sebuah keris, dari pembicaraan
mereka aku tahu kalau namanya adalah Ungku
Tasik karena kedua nenek tersebut memanggil namanya demikian. Dia
menyuruhku memanggilnya buyut dan yang
ketiga adalah seorang wanita berambut panjang berselandang putih dengan gaun
putihnya. Dari wajahnya aku bisa melihat kecantikan dirinya.
Ketiga orang tersebut
datang kerumah ku dan mengucapkan salam sebanyak 3 kali dan aku menjawab
salamnya. Kemudian, salah seorang nenek menghampiriku dan menyuruhku duduk
dihadapannya. Entah apa yang dia ucapkan dan aku juga tidak ingat apa yang
mereka katakan tapi yang jelas, dia memegang kedua tanganku dan mengatakan
bahwa mereka tak ikhlas aku disakiti. Aku tak mengerti apa yang mereka ucapkan
karena bahasa mereka sangat kuno, banyak sekali bahasa minang saisuak yang tak kupahami, tapi aku coba menelaah makna dari
apa yang mereka katakan secara perlahan-lahan tapi dari bahasa tubuhnya, aku
bisa melihat bahwa mereka sangat menyayangiku.
Lalu kutanya, ”nenek siapa?” tapi mereka tak mau mengatakan namanya,
katanya ”kamu tak perlu tahu namaku, karena
kamu tentu tak pernah tahu siapa aku, tapi aku akan selalu menjaga semua
keturunanku”.
Kemudian, dia membawakan mukena dan mengajakku
sholat bersama, selepas sholat nenek menyuruhku berbaring dan memintaku untuk
tidak berfikir yang bukan-bukan, katanya, tidurlah
biarkan kami membantu mu. Nenek yang satu mengusap keningku, nenek yang
kedua mengaji disampingku, sementara kakek duduk terdiam terpaku.
Hanya itu yang kuingat, ketika pagi terbangun aku merasa lebih ringan tak
merasakan sakit lagi. Aku bersyukur kepada Allah telah bertemu dengan mereka, tapi
dalam hati aku selalu bertanya dan sampai saat ini aku masih mencari tahu
tentang siapa mereka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar