Senin, 22 Juli 2019

Orang Tua sebagai Role Model Anak

Anak adalah seseorang yang gemar melakukan imitasi. Ia cenderung meniru apapun yang ada disekelilingnya terutama meniru apapun yang dilakukan oleh orang tuanya. tidak salah jika ada sebuah peribahasa yang mengungkapkan " guru kencing berdiri, anak kencing berlari". istilah ini bukan berarti dalam artian sebuah hal tentang belajar "buang air kecil" lho (hehehe) , tetapi bermakna sangat luas, yaitu anak yang cenderung meniru perbuatan orang yang mengajarinya, bukan hanya guru, tetapi orang yang mengajarkannya bisa berarti orang tua, dll.

Dengan demikian peran orangtua sebagai role model dari anak sangatlah penting. Secara naluriah, anak akan selalu mengikuti perilaku dan juga tindakan yang sering dilakukan oleh orangtua, ataupun orang yang lebih tua seperti kakaknya, atau pengasuhnya.
Orangtua harus mampu untuk menjaga sikap dan perilakunya di depan anak-anak. Hal ini disebabkan karena sebagai role model, anak akan mengikuti apapun perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh orangtuanya.
Ketika anda menunjukkan sikap tidak senang dan perilaku kekerasan, maka hal ini akan sangat mungkin ditirukan oleh si anak. Dan yang lebih parahnya lagi, anda sebagai orangtua mungkin tidak sadar bahwa si anak sudah mengimitasi perilaku dan sikap tersebut.

Kamis, 11 Juli 2019

Ketika Aku Sudah Tua

Ketika aku tua, aku bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, dan bersabarlah sedikit terhadap aku. Ketika pakaianku terciprat makanan, ketika aku mulai lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku mengulang-ulang kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku, karena ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur. 
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi? Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil. 
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. 
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupkuBeri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur karena "Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Resume Pengantar Sosiologi : Pelapisan Sosial


Pelapisan Sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkis).

Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau mungkin keturunan yang terhormat.

 Ada dua tipe sistem lapisan sosial :

1. Dapat terjadi dengan sendirinya sesuai proses pertumbuhan Masyarakat. Contoh : kepandaian,  tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat, kepandaian berburu, di Masyarakat Batak yang pertama membuka tanah.

2. Sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama. Berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal.Contoh : pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata dan perkumpulan.  Adapun Sifat Sistem Lapisan Masyarakat 

1. Tertutup (closed social stratification)
Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Satu-satunya jalan, melalui kelahiran.
Contoh : Masyarakat India yang berkasta, yakni Brahmana (kasta para pendeta), Ksatria (orang-orang bangsawan dan tentara), Vaisya (kasta para pedangang), Sudra (kasta rakya biasa/jelata) 2. Terbuka (open social stratification)Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau mereka yang beruntung, jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan yang dibawahnya. Kelas - kelas dalam masyarakat 

Kelas sosial adalah semua orang yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum.Beberapa pendapat tentang Kelas Sosial.

Kurt B Mayer :Istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kedudukan (status group).

Max Weber :Membuat pembedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis dibaginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda, serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya. Adanya golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.

Joseph Schumpeter :Terbentuknya kelas dalam masyarakat karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas dn gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.Definisi kelas sosial berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu :

Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya, Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak dan kewajiban warganya, Kelanggengan, Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas, Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain), Antagonisme tertentu.
   Dasar Lapisan Masyarakat 
Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota masyarakat kedalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:1. Ukuran Kekayaan2. Ukuran Kekuasaan3. Ukuran Kehormatan4. Ukuran Ilmu Pengetahuan 


PELAPISAN SOSIAL ADALAH : 

Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkis).
TIMBULNYA PELAPISAN SOSIAL 
Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau mungkin keturunan yang terhormat.

A. TERJADINYA LAPISAN MASYARAKAT
 Ada dua tipe sistem lapisan sosial :
1. Dapat terjadi dengan sendirinya sesuai proses pertumbuhan Masyarakat.
Contoh : kepandaian,  tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat, kepandaian berburu, di Masyarakat Batak yang pertama membuka tanah.
2. Sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama.
Berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal.
Contoh : pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata dan perkumpulan.

B. SIFAT SISTEM  LAPISAN MASYARAKAT
1. Tertutup (closed social stratification)
Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Satu-satunya jalan, melalui kelahiran.
Contoh : Masyarakat India yang berkasta, yakni Brahmana (kasta para pendeta), Ksatria (orang-orang bangsawan dan tentara), Vaisya (kasta para pedangang), Sudra (kasta rakya biasa/jelata)

2. Terbuka (open social stratification)
Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau mereka yang beruntung, jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan yang dibawahnya.

C. KELAS-KELAS DALAM MASYARAKAT
Kelas sosial adalah semua orang yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum.
Beberapa pendapat tentang Kelas Sosial.
Kurt B Mayer :
Istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kedudukan (status group).
Max Weber :
Membuat pembedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis dibaginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda, serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya. Adanya golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.
Joseph Schumpeter :
Terbentuknya kelas dalam masyarakat karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas dn gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.
Definisi kelas sosial berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu :
  1. Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya.
  2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak dan kewajiban warganya.
  3. Kelanggengan.
  4. Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas.
  5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain).
  6. Antagonisme tertentu.



D. DASAR LAPISAN MASYARAKAT
Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota masyarakat kedalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:
1. Ukuran Kekayaan
2. Ukuran Kekuasaan
3. Ukuran Kehormatan
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan

E. MOBILITAS SOSIAL (SOCIAL MOBILITY)
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur social, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Gerak social terbagi menjadi 2 bagian :
  Gerak sosial horizontal 
  Gerak sosial vertikal.

Gerak Sosial Horizontal
merupakan peralihan individu lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya yang sederajat.
Contohnya: beralih kewarganegaraan, pekerjaan yang sederajat, atau gerak obyek social lain seperti radio, mode pakaian, idiologi dan lainnya.

Gerak social vertical
adalah perpindahan individu dari suatu kedudukan social ke kedudukan social lainnya yang tidak sederajat.
Gerak  sosial vertikal dapat disalurkan pada : angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi keahlian atau lainnya dalam masyarakat.
Misalnya : perkawinan
Gerak sosial vertical mempunyai  prinsip-prinsip antara lain:
  1. Dalam sistem tertutup, terdapat kemungkinan terjadi gerak vertical.
  2. Dalam sistem terbuka, tetap terdapat hambatan-hambatan.
  3. Tidak ada gerak social vertikal yang bersifat umum.
  4. Laju gerak social vertical yang disebabkan oleh factor politik, ekonomi atau pekerjaan akan berbeda.
  5. Berdasarkan sejarah tidak ada kecenderungan yang kontinyu perihal bertambahnya atau berkurangnya laju gerak sosial.



F. UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT

1. Kedudukan (Status)
Adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
  1. Ascribed Status : Kedudukan diraih karena kelahiran
  2. Achieved Status : Kedudukan yang dicapai dengan usaha
  3. Assigned Status : Kedudukan yang diberikan 
  Misalnya : pangkat/golongan PNS

2.  Peranan (Role)
Merupakan kondisi dinamis dari kedudukan, untuk menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan.
Peranan mencakup tiga hal:
  1. posisi seseorang dalam masyarakat
  2. tentang yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat
  3. Perilaku individu bagi struktur sosial masyarakat
Misalnya : Dokter, Guru, Polisi.

Mobilitas Sosial 

Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur social, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Gerak social terbagi menjadi 2 bagian :  Gerak sosial horizontal
  Gerak sosial vertikal. Gerak Sosial Horizontalmerupakan peralihan individu lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya yang sederajat.
Contohnya: beralih kewarganegaraan, pekerjaan yang sederajat, atau gerak obyek social lain seperti radio, mode pakaian, idiologi dan lainnya. Gerak social verticaladalah perpindahan individu dari suatu kedudukan social ke kedudukan social lainnya yang tidak sederajat.
Gerak  sosial vertikal dapat disalurkan pada : angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi keahlian atau lainnya dalam masyarakat.Misalnya : perkawinanGerak sosial vertical mempunyai  prinsip-prinsip antara lain:
  • Dalam sistem tertutup, terdapat kemungkinan terjadi gerak vertical.
  • Dalam sistem terbuka, tetap terdapat hambatan-hambatan.
  • Tidak ada gerak social vertikal yang bersifat umum.
  • Laju gerak social vertical yang disebabkan oleh factor politik, ekonomi atau pekerjaan akan berbeda.
  • Berdasarkan sejarah tidak ada kecenderungan yang kontinyu perihal bertambahnya atau berkurangnya laju gerak sosial.
   UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT 1. Kedudukan (Status)Adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
  • Ascribed Status : Kedudukan diraih karena kelahiran
  • Achieved Status : Kedudukan yang dicapai dengan usaha
  • Assigned Status : Kedudukan yang diberikan 
  Misalnya : pangkat/golongan PNS 2.  Peranan (Role)Merupakan kondisi dinamis dari kedudukan, untuk menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan.
Peranan mencakup tiga hal:
  • posisi seseorang dalam masyarakat
  • tentang yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat
  • Perilaku individu bagi struktur sosial masyarakat
Misalnya : Dokter, Guru, Polisi. 

semoga bermanfaat