Disebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba
terbang dari suatu tempat dan mendarat pada seorang wanita. Wanita itu mulai berteriak
ketakutan. Dengan wajah panik dan suara gemetar wanita tersebut mulai melompat, dengan
kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut. Reaksinya menular,
karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik. Pada ahirnya, wanita itu akhirnya
berhasil mendorong kecoak tersebut pergi tapi... kecoa itu malah mendarat pada wanita
lain dalam kelompoknya. Sekarang giliran wanita tersebut jugalah yang melakukan
dan melanjutkan drama serta menimbulkan suara gaduh akibat kecoa tersebut. Seorang pelayan wanita bergegas kedepan dan
menyelamatkan mereka. Dengan berdiri dan penuh percaya diri sang pelayan wanita
dengan tenang mengamati perilaku kecoa tersebut kemudian dia berhasil mengambil kecoa tersebut dengan tangannya lalu bergegas membawa kecoa
tersebut keluar dari restoran
Dari hal tersebut diatas, kita tentu
berfikir siapa sebenarnya yang salah? tentu banyak hal yang menjadi fikiran kita?
Apakah kecoa tersebut harus bertanggung
jawab terhadap kejadian direstoran tersebut? Atau kehadiran kecoa adalah sebuah kesalahan dari pihak
restoran? apakah restoran harus disalahkan dengan ulah kecoa?
Pertanyaannya adalah jika itu memang ulah
kecoa, mengapa pelayan wanita itu tidak terganggu bahkan dia bisa menanganinya
dengan sempurna?
Kenapa para wanita – wanita pengunjung tersebut panik
sehingga menimbulkan kekacauan di restoran sementara pelayan wanita itu dengan
tenangnya bisa mengatasi masalah?
kesimpulannya adalah yang menggangu itu bukanlah kecoa, tetapi
wanita tersebut tidak mampu mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa.
Bukan teriakan mereka yang mengganggu
kita, tetapi ketidak mampuan kita untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh
teriakan-teriakan tersebutlah yang membuat kita tidak bisa melakukan apa-apa.
hampir disekeliling kita setiap saat terjadi masalah, tetangga yang berisik, kemacetan dijalan raya yang membuat kita menggerutu dan bagaimana rekan kerja kita memperlakukan kita atau bisa juga keluarga yang terlalu banyak menuntut.
Ini adalah sebuah cara bagaimana mengatasi
dan memahami kehidupan.
Mengutip ungkapan Sundar Pichai, CEO Google, beliau mengatakan bahwa ”masalah adalah sebuah masalah.. respon kitalah yang menentukan bagaimana akhir
dari sebuah masalah”
Sumber: muslim today
Tidak ada komentar:
Posting Komentar